Saturday, January 19, 2013

KENAPA KOPERASI BELUM MENJADI SOKO GURU




Kenapa koperasi belum menjadi soko guru ? Menurut saya pribadi,Koperasi adalah salah satu badan usaha yang harus di kembangkan dan di perhatikan oleh pemerintah, akhir-akhir ini nama koperasi nyaris tidak terdengar,semua masyarakat kebanyakan menggunakan bank-bank atau lembaga usaha yang lain.knp demikian ? menurut saya karena kurang perhatian nya pemrintah akan koprasi, kurang percaya nya masyarakat terhadap koperasi tersebut,asing nya nama Koperasi, kurang nyaman nya koperasi ( karena banyak koprasi yang menipu), dan karena nya kurang peminatnya membuat suatu koperasi.hal-hal tersebut yang menyebabkan Koperasi sampai saat ini belum bisa di katakan sebagai soko guru.hal ini sangatlah memperhatin.
berikut kutipan artikel yang saya dapat,untuk memperjelas argumen saya :
soko guru ekonomi Indonesia seperti yang didengung-dengungkan selama ini. Koperasi di Indonesia masih sebatas soko murid atau hanya bersifat pelengkap dalam percaturan bisnis nasional. "Bahkan Jangankan soko guru, kondisi soko murid pun belum layak disandang oleh koperasi-koperasi di Indonesia," kata Ketua UKM Center Fakultas Ekonomi UI, Nining I Soesilo, di Jakarta, (20/7).

Padahal, kata isteri Sekretaris Kemenko Kesra, Indroyono Soesilo ini, konsep koperasi di Indonesia sudah bagus dan tertuang dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Namun, sayangnya, konsep ini hanya sering muncul sebagai wacana.

Selain itu, Lulusan arsitek ITB ini menilai, para pengurus koperasi di Indonesia juga belum memiliki reputasi baik.

Bahkan tidak jarang koperasi sering dijadikan ajang baku hantam bagi yang bermimpi meraih kekuasaan lebih tinggi dengan memanfaatkan suara terbanyak dari anggota. "Tidak dipungkiri banyak koperasi yang baik dan sukses di Indonesia, namun banyak juga koperasi 'abal-abal' yang menodai reputasi perkoperasian nasional. Saya sendiri pernah jadi korban koperasi abal-abal ini," kata peraih penghargaan pada Gerakan Kewirausahaan Nasional II pada 8 Maret 2012 dari Menkop UKM, Syarifuddin Hasan.

Adanya kerentanan dalam tubuh koperasi dan UKM, maka menurut dia, perlu pengelolaan kewaspadaan dan kerja keras. Karena sektor riil kapan saja bisa runtuh.

Nining juga mengkritisi belum jelasnya konsep koperasi di perguruan tinggi. Pasalnya, hingga kini belum ada buku panduan tentang koperasi yang baku.

Dikatakan Nining, untuk satu universitas negeri ternama seperti UI, membuat textbook tentang koperasi saja tidak bisa. Hal ini mencerminkan koperasi Perguruan Tinggi di Indonesia memang tidak maju, karena pengajarnya suka baku hantam sendiri. "Konsepnya sengaja tidak diperjelas secara akademis," katanya.

Perempuan bernama lengkap Nining Sri Astuti ini, 'terpaksa' membujuk salah satu pengajar koperasi senior di UI, Bahri Nurdin, agar membuat buku panduan tentang koperasi. Namun sampai yang bersangkutan wafat, buku panduan (textbook) koperasi belum jadi. Hal ini terjadi karena dosen/pengajar lain juga tidak pernah sinkron dalam menulis dan mengajarkan tentang koperasi. "Akhirnya, tim UKM Center FEUI diputuskan membuat alternatif textbook dalam wadah sektor keuangan mikro yang di dalamnya ada mengenai koperasi serta usaha kecil dan menengah (UKM)," kata peraih Satyawacana Wira Karya yang diberikan Presiden SBY pada Hari Koperasi 2012 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, lalu.
Sumber argument :  http://www.jurnas.com/news/66808/Koperasi_Belum_Jadi_Soko_Guru_Ekonomi_Indonesia/1/Sosial_Budaya/Pendidikan


Nama : Debby Megasari
Kelas : 2EA16
NPM : 19212018
"EKONOMI KOPERASI" Berikut Sertifikat Yang Saya Ikuti:


 

 



No comments:

Post a Comment